Minggu, 27 November 2011

tugas internet

Perbedaan Gmail dengan Yahoo

Gmail.

- Gmail lebih cepat daripada Yahoo mail. Untuk login, seakan Gmail melesat tanpa hambatan, kecepatan

- Gmail dalam menerima Email cukup cepat. Jika kita tetap login dan berada di halaman account, kita tidak perlu me-refresh halaman untuk melihat apakah ada Email masuk atau tidak.

- Banyak pihak yang menyarankan kepada pihak Google untuk menggunakan versi aman protocol untuk memproteksi Gmail. Data yang tidak terenkripsi ketika login ke Gmail dapat menjadi sebuah celah bagi pihak lain untuk mencuri identitas yang ada pada account Gmail kita. Tapi hal tersebut akan menghilang seiring dengan waktu serta kenyataan yang sebenarnya dari para pengguna.

- Untuk urusan kapasitas penyimpanan Gmail memiliki kapasitas penyimpanan (storage) yang terbatas.

- Tidak adanya fitur berita di Gmail

- Jika koneksi sedang tidak bagus maka Gmail akan menampilkan HTM biasa sehingga user akan melihat tampilan segera.

- Gmail merupakan gabungan dari berbagai fasilitas yang tersedia di google.

- Gmail dapat digunakan sebagai email skunder karena gmail menyediakan fasilitas untuk meneruskan email yang diterimanya ke email primer.

- Gmail memberikan proteksi Email spam yang lebih baik ketimbang Yahoo mail

- Bila kita memiliki akun ini, maka tiap kita login kita sudah terdaftar otomatis di fitur yang berhubungan dengan google, misalkan saja youtube dan blogspot.

- Setelah tampilan login, tampilan background dan layout e-mail bisa diubah sesuka hati sesuai keinginan masing-masing.

- E-mail bisa dilabeli atau dimasukkan kedalam folder yang dikelompokkan terkesan rapi.

- Bisa telekonferensi, jadi kita ketik bersama lalu post, dan ditiap akan muncul menjadi satu postingan tersebut

- Tampilan untuk login terkesan sepi, tidak ada berita atau pilihan-pilihan content yang menarik.

- Fasilitas chatting yaitu G-talk kurang populer alias belum mendunia disbanding YM

- Gmail lebih friendly dalam penggunaan fungsi dan pengoperasiannya

- warna yang digunakan juga kurang cerah, dominan putih dan coklat sehingga terlihat pucat.

- Jika sudah eror, Gmail lama sekali untuk kembali seperti semula


Yahoo

- Yahoo seringkali agak lambat (meskipun koneksi kenceng).

- Pada Yahoo mail, terkadang kita perlu me-refresh halaman kembali untuk melihat apakah ada Email baru yang masuk.

- Yahoo mewajibkan pengguna mengisi email optional serta pertanyaan rahasia untuk memberikan proteksi jika terjadi hal yang tidak diinginkan bagi pemilik acoount.

- Untuk urusan kapasitas penyimpanan Yahoo memberikan kapasitas penyimpanan yang tidak terbatas.

- Yahoo Mail lebih dulu ada

- Banyak berita-berita didalamnya, sehingga user akan segera tahu berita yang sedang update tanpa harus mengakses situs lainnya.

- Yahoo Mail dapat menghubungkan fasilitas Yahoo Mesenger, sehingga dapat melakukan chat dengan orang lain.

- tampilan untuk login terkesan ramai sehingga terdapat daya tarik akan pilihan-pilihan content yang menarik

- tidak ada manjemen e-mail alias data tidak bisa dikelompokkan.

- banyak spam.

- Selain berita yang update, Yahoo juga aman dalam mendownload data atau file karena terdapat anti virus pada saat mendownload, fasilitas yang lengkap serta warna yang lebih menarik dan berani sehingga terlihat lebih cerah.

- Warna yang cerah juga dapat dirubah sesuai warna yang kita sukai dan sesuai hati. Tampilan yang ditampilkan Yahoo juga lebih eyecathing.


Perbedaan Facebook dan G-plus

Facebook

- Facebook terbatas pada pengelompokkan teman ke dalam empat grup (Teman, Keluarga, Rekan Kerja, Teman Satu Sekolah)

- Facebook tidak memiliki fitur dimana saat sedang chatting dengan teman-teman, dapat mencari video Youtube. Selain itu, secara bersamaan dengan teman chat dapat mengomentari video tersebut.

- Facebook hanya dapat menyukai (Like) dan menjadi fans barang, lokasi, atau layanan tertentu yang ada di komunitas FB, tapi tidak dapat bebas memilih dan mencari topik-topik yang persis dengan minat.

- Facebook lebih dulu dikenal pada kalangan masyarakat luas dibandingkan dengan GPlus, sehingga Facebook berada di penempatan teratas dalam hal penggunaan Social Network.

- Tampilan website yang sederhana dan simple.

- tampilan website yang tidak bisa diubah terkadang menguntungkan, yakni tidak menyakiti mata dengan warna yang mencolok.

- terdapat privacy setting, untuk mengeset apa saja yang boleh dilihat publik dan yang tidak boleh

- Facebook ada aplikasi chatting

- Lebih banyak aplikasi game buat hiburan.

- Lebih banyak bisnis online lewat fb karena ada fitur yang mendukung

- banyak fitur dan aplikasi untuk kebutuhan dan hiburan.

- saat update status, cenderung mengharapkan thumbs atau komentar supaya tidak terlihat sepi

- background dan layout monoton, tidak bisa digonta-gonti sehingga lebih cepat membuat orang bosan.

- banyak invite aplikasi dan page sehingga terkadang membuat kesal dan tidak enak jika tidak dikonfirmasi.

- banyak iklan.

- aplikasinya ada banyak jadi pas buka lama loading-nya.


G-plus

- Google Plus (G Plus) tidak terbatas. G Plus bebas membuat sebanyak mungkin grup Circle atau Lingkaran tidak ada pembatasan, bebas memberikan nama pada setiap lingkaran. Grup Circle juga bisa disembunyikan, teman-teman yang terdapat di dalam Circle tetap terdaftar sebagai teman meskipun mereka tidak akan tahu ke ke dalam Circle yang mana nama-nama mereka dikelompokkan.

- Google Plus dapat memakai fitur Sparks.

- Gplus dapat mengakses layanan lain milik Google, sedangkan hal tersebut tidak dimiliki oleh Facebook.

- Membatasi siapa atau anggota Lingkaran mana yang postingnya dapat muncul/masuk ke akun Google+ anda

- Memblokir dengan sopan. Kita dapat memblokir akun teman tertentu, sehingga mereka tidak dapat berinteraksi dengan kita. Mereka tidak bisa memberi tanda suka (+1) dan menulis komentar pada tulisan, foto, atau video yang kita terbitkan. Juga tidak dapat melakukan chatting via webcam dengan kita. Total terblokir. Tapi mereka tidak akan menerima email pemberitahuan dari Google+ bahwa kita telah memblokir mereka, dan mereka tidak bisa melihat bahwa namanya telah masuk dalam Lingkaran Blocked kita

- Saat chatting dengan teman-teman, kita bisa mencari video Youtube lalu menontonnya secara bersamaan dengan teman chat dan saling mengomentari.

- tidak hanya dapat melakukan chat dengan teman pengguna Google+ tapi juga dapat chat dengan pemilik email Gmail yang tidak/belum mendaftarkan akun GPlus-nya

- Kotak Notifications. Anda akan bisa senantiasa aktif berinteraksi dengan teman-teman G+ tanpa perlu meninggalkan halaman utama yang sedang anda buka.

- Facebook adalah website untuk mencari teman; Twitter situs sosial untuk menyebarkan informasi 140 karakter; dan Google Plus memadukan keduanya dengan sejumlah “fitur plus-plus.”


Perbedaan YM dan G-talk

YM

- YM mempunyai banyak fitur emotion

- YM dalam warna tampilan juga dapat disesuaikan dengan kesukaan kita begitu juga pada layout pada layar chating dapat diubah sesuai gambar yang kita inginkan

- penambahan temna pada YM harus diawali dengan pencarian nama atau memasukkan nama email teman yg ingin ditambahkan baru teman yang di undang akan menerima atau menolaknya.

- Pada program YM ini membutuhkan beberapa koneksi yaitu untuk menampilkan iklan-iklan dari YM. Secara otomatis koneksi sudah termakan oleh iklan dari YM. Walaupun ada caranya untuk menghilangkan Ads pada YM, namun tetap saja sering terjadi kelebihan jumlah koneksi.


G-talk

- G-talk lebih mudah dibandingkan YM, karena hanya dengan mengirim email pada teman maka sudah dapat terhubung pada G-talk, tidak perlu mengundang atau menunggu diterima.

- Kemudian Gmail dan G-talk dapat dibuka secara bersamaan namun tidak dengan YM karena itu hanya akan menambah quota.

- G- talk sangatlah hemat bandwidth, jika dibandingkan YM.

- Program Gtalk cukup ringan jika dibandingkan YM


Aspek psikologi teknologi internet : pro dan kontra

Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Semakin lama penggunaan internet semakin penting sebagai sarana komunikasi. Tetapi, walaupun ada banyak manfaat penggunaan internet, juga ada dampak yang negative. Tapi apakah internet berpengaruh pada kehidupan anak dan remaja? Jawabannya tergantung pada user atau pengguna internet tersebut. Karena internet memiliki fungsi positif dan negative yang melekat pada waktu yang bersamaan.

PRO

1. Dampak pada perkembangan fisik.

Adanya kemungkinan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa dibatasi oleh waktu dan dapat dilakukan di rumah. Seperti game. Selain itu juga adanya informasi tentang kesehatan memberikan dukungan terhadap gaya hidup yang sehat dan pencegahan terhadap penyakit. Namun manfaat ini tidak langsung bisa didapatkan oleh anak dan remaja karena keterbatasan mereka dalam memahami dan menginterpretasikan informasi kesehatan yang didapatkannya. Oleh karena itu, orang dewasa atau orang tua sangat dibutuhkan untuk mendampingi agar anak dan remaja bisa menginterpretasikan informasi yang benar tentang masalah kesehatan yang dapat mendukung perkembangan fisiknya.

2. Dampak pada perkembangan sosial dan emosi

Perkembangan sosial dan emosi yang mungkin didukung oleh adanya jejaring sosial melalui internet adalah :

a. Relationship building & Cultural Awareness.

b. Identity.

c. Self-Esteem.

d. Battling Depression

3. Dampak pada perkembangan inteligensi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu yang mendapatkan pelatihan berupa simulasi melalui komputer akan menunjukkan performa yang lebih baik dalam prakteknya di dunia nyata dibandingkan individu yang tidak melakukan simulasi. Anak dan remaja zaman sekarang juga lebih baik dalam melakukan multitasking dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini tampaknya berkaitan dengan meningkatkan informasi visual yang harus diprosesnya pada saat bersamaan seperti saat mereka berinteraksi dengan internet.

4. Dampak pada perkembangan moral

KONTRA

1. Dampak pada perkembangan fisik

Interaksi anak dan remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak mereka karena konsep dari internet adalah memudahkan kehidupan manusia sehingga akan banyak mengurangi dalam bergerak. Saat ini dalam beraktivitas mereka sudah banyak menggunakan perantara internet. Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik anak dan remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical decline. Contohnya problem visual seperti kelelahan mata, sakit kepala bahkan penglihatan kabur karena anak dan remaja lebih rentan daripada orang dewasa terhadap cahaya dan radiasi yang dipancarkan dari perangkat internet.

2. Dampak pada perkembangan sosial dan emosi

Pengaruh negatif dari jejaring sosial ini dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut :

a. Hilangnya privasi

b. Cyber-Bullying

c. Stranger-Danger

d. Cyber-Stalking

3. Dampak pada perkembangan inteligensi

Internet juga berdampak pada penalaran kritis karena hampir semua informasi telah tersedia sehingga para remaja menjadi kurang terampil dan cenderung untuk berkosentrasi hanya pada satu hal untuk jangka waktu yang lama dan menyulitkan remaja untuk memecahkan masalah yang membutuhkan waktu pendek dan kompleks.

4. Dampak pada perkembangan moral

Dampak dalam perkembangan moral terutama terjadi karena pemaparan pada situs-situs yang banyak mengandung unsur pornografi dan kekerasan. Dampak negatif dalam perkembangan moral juga dapat terjadi karena adanya kesempatan untuk mengunduh isi situs tanpa ijin. Banyak orangtua yang mengajarkan anak-anaknya untuk tidak mencuri bahkan mungkin memberikan hukuman bila anaknya melakukan tindak pencurian. Namun bila hal tersebut dilakukan dengan perangkat internet (contohnya mengunduh secara illegal baik lagu atau film dengan berbagai cara), maka punishment dari orangtua sering tidak diterapkan.

Pemanfaatan teknologi yang baik untuk anak dan remaja :

Efek positif dan negatif yang seolah kontradiktif membuktikan bahwa dampak dari internet sangat tergantung dari penggunanya. justru komunikasi yang efektif antara orangtua dan remaja serta adanya bimbingan yang tepat. Para orangtua harus strategis dalam membimbing anak dan remajanya untuk menggunakan internet dalam meningkatkan pengalaman belajar dan menghasilkan efek yang positif.

Internet ada untuk membantu kehidupan manusia. Oleh karena itu semua pihak, sebagai pemerintah, masyarakat, dan media perlu ikut bertanggung jawab menghadapi tantangan kemudahan hidup yang ditawarkan internet di masa depan. Karena hal tersebut akan berpengaruh dalam pembentukan generasi unggul di masa yang akan datang.

Rabu, 11 Mei 2011

STRESS

Stres dikemukakan oleh Hans Selye (dalam Sehnert, 1981) yang mendefinisikan stres sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya. Dengan kata lain istilah stres dapat digunakan untuk menunjukkan suatu perubahan fisik yang luas yang diakibatkan oleh berbagai faktor psikologis atau faktor fisik atau kombinasai kedua faktor tersebut.

Menurut Lazarus (1976) stres adalah suatu keadaan psikologis individu yang dihadapkan pada situasi internal maupun eksternal. Sedangkan menurut Korchin (1976) keadaan stres muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang.

Karena banyaknya definisi mengenai stres, maka Sarafino (1994) mencoba mengonseptualisasikan kedalam tiga pendekatan, yaitu :

- Stimulus

Keadaan atau situasi dan peristiwa yang dirasakan mengancam atau membahayakan yang menghasilkan perasaan tegang disebut sebagai stressor. Beberapa ahli yang menganut pendekatan ini mengkategorikan stressor menjadi tiga :

1. Peristiwa katastropik, misalnya angin tornado atau gempa bumi

2. Peristiwa hidup yang penting, misalnya kehilangan pekerjaan

3. Keadaan kronis, misalnya hidup dalam kondisi sesak dan bising

- Respon

Respon adalah reaksi seseorang terhadap stressor. Untuk itu dapat diketahui dari dua komponen yang saling berhubungan, yaitu komponen psikologis (perilaku, pola pikir dan emosi) dan komponen fisiologis (detak jantung, keringat dan sakit perut). Kedua respon tersebut disebut dengan strain atau ketegangan.

- Proses

Stress sebsagai suatu proses terdiri dari stressor dan strain dan satu dimensi penting yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan.

Stress adalah rasa takut dan cemas dari perasaan dan tubuh kita terhadap perubahan di lingkungan. Secara fisiologis, bila ada sesuatu yang mengancam, kelenjar pituitary otak mengirimkan "'alarm" dan hormon ke kelenjar endokrin, yang kemudian mengalirkan hormon adrenalin dan hidrokortison ke dalam darah. Hasilnya, tubuh menjadi siap untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang muncul. Secara alamiah yang kita rasakan adalah degup jantung yang berpacu lebih cepat, dan keringat dingin yang biasanya mengalir di tengkuk. Dalam kondisi stress tubuh langsung menyesuaikan diri terhadap tekanan yang datang. Inilah sebabnya banyak dikatakan bahwa stress yang melebihi daya tahan atau kemampuan tubuh biasanya. Akan tetapi, penyesuaian tubuh ini dapat menyebabkan gangguan baik fisik maupun psikis. Adanya hormon adrenalin dan hidrokortison yang dihasilkan sebagai reaksi tubuh terhadap stress bila berlebihan dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan rangkaian reaksi dari organ tubuh yang lain. Penelitian di AS menemukan, enam penyebab utama kematian yang erat hubungannya dengan stress adalah penyakit jantung koroner, kanker, paru-paru, kecelakaan, pengerasan hati dan bunuh diri.

bila seseorang gagal menyesuikan diri terhadap stress, artinya ia tidak mampu menyelesaikan persoalannya, tidak dapat mencapai harapan-harapannya, menderita, serta merasa tertekan, maka stressnya itu sudah termasuk jenis stres yang membahayakan, atau sudah masuk dalam kategori distress. Karena itu penting untuk mengetahui gejala-gejala stress jenis ini sehingga stress yang positif (eustress) tidak sampai berlanjut dan berkembang menjadi stress yang negatif (distress). Jika seseorang terkena stress, lalu gagal mengatasinya, maka stress orang tersebut akan berkembang menjadi stress yang negatif (distress). Distress pada beberapa orang (tergantung tipe orangnya) bisa berkembang menjadi gangguan jiwa, baik gangguan jiwanya temporal atau permanen.

Tidak semua orang jika mengalami gangguan bisa terkena stress yang negatif (distress). Hal tersebut sangat tergantung pada:

  • Kepribadian seseorang ,apakah dia fleksibel atau tidak.
  • Individu yang kesehatannya jelek akan lebih mudah mengalami stres.
  • Falsafah hidup atau keyakinan agama seseorang.
  • Persepsi (tanggapan seseorang terhadap stres ada bermacam-macam, yaitu biasa,agak risau, atau sangat mengganggu).
  • Posisi sosial, apakah individu itu cukup integratif di masyarakat, artinya dapat mengembangkan peran sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

Sumber-sumber penanggulangan stres dapat berasal dari diri sendiri maupun dari lingkungannya, misalnya:

  • Keluarga. Keluarga yang utuh dan serasi akan membantu kesehatan jiwa individu.
  • Sosial. Teman-teman sekerja dan teman-teman dari lingkungan lainnya diketahui mempunyai peran penting.
  • Masyarakat. Berupa bantuan dalam bentuk informasi bahwa individu tersebut diakui eksistensinya, dihargai, dan dihormati. Hal itu sangat membantu kesehatan jiwa individu.

Lazarus dan Cohen (dalam Evans, 1982) mengemukakan bahwa terdapat tiga kelompok sumber stres, yaitu :

- Fenomena catalismic, yaitu kejadian yang tiba-tiba, khas dan kejadian yang menyangkut banyak orang seperti bemcana alam, perang, banjir dsb

- Kejadian yang memerlukan penyesuaian atau coping seperti pada fenomena catalismic meskipun berhubungan dengan orang yang lebih sedikit seperti respon seseorang terhadap penyakit

- Daily has-sles, yaitu masalah yang sering dijumpai didalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut ketidakpuasan kerja atau masalah lingkungan seperti kesesakan atau kebisingan.

Penyebab stress

stressor (sumber stress) yang bisa mendatangkan gangguan ada beberapa macam. Ada stressor fisik (kuman penyakit, kecelakaan, dan kurang gizi), stressor kejiwaan (frustrasi, konflik, tekanan, dan krisis), dan ada pula stressor lingkungan/sosiobudaya (kemiskinan, pengangguran/PHK, pernikahan, diskriminasi rasial, konflik agama).

Gejala klinis

Rasa takut dan cemas dapat melahirkan pikiran-pikiran positif ataupun negatif. Hal positif seperti kewaspadaan dan pengharapan akan hal-hal baru. Hal-hal negatif seperti ketidakpercayaan, penolakan, kemarahan, depresi yang kemudian akan mempengaruhi fisik (psikosomatik) kita seperti timbulnya kelelahan, sakit kepala, sakit perut, kemerahan, insomnia, tekanan darah tinggi, luka pada lambung, penyakit jantung, dan stroke. Gejala fisik yang umumnya dialami ketika mengalami stress adalah jantung berdebar-debar, dan otot-otot menjadi tegang akibat dari rangsangan hormon adrenalin. Lebih lanjut lagi hormon yang meningkat dalam tubuh ini akan merangsang keluarnya zat-zat lain yang pada akhinya mempengaruhi aliran darah, peningkatan sekresi asam dilambung dan gangguan pada aliran syaraf maka tidak heran muncul gejala-gejala pada fisik.

Model stres

Cox (dalam Crider dkk, 1983) mengemukakan tiga model stress, yaitu :

1. Response-based model

Model ini mencoba untuk mengidentifikasikan pola-pola kejiwaan dan respon-respon kejiwaan yang diukur pada lingkungan yang sulit. Pusat perhatian dari model ini adalah bagaimana stresor yang berasal dari peristiwa lingkungan yang berbeda dapat menghasilkan respon stres yang sama.

2. Stimulus-based model

Model stress ini memusatkan perhatian pada sifat-sifat stimuli stres. Tiga karakteristik penting dari stimuli stres adalah :

- Overload

- Conflict

- Uncontrollability

3. Interactional

Model ini merupakan perpaduan dari respon based model dan stimuli based model. Model ini memperkirakan bahwa stres dapat diukur ketika dua kondisi bertemu, yaitu ketika individu menerima ancaman akan motif dan kebutuhan penting yang dimilikinya dan ketika individu tidak mampu untuk mengcoping stresor.

Jenis stres

Hans Selye (dalam Holahan, 1981) mengidentifikasi respon sistemik tubuh terhadap kondisi penuh stres yang diistilahkan General Adaptation Syndrom (GAS) menjadi tiga tahap :

- Alarm reaction dari sistem saraf otonom, termasuk didalamnya peningkatan sekresi adrenalin, detak jantung, tekanan darah dan otot menegang. Tahap ini biasa diartikan sebagai pertahanan tubuh.

- Resistance atau adaptasi, yang didalamnya termasuk berbagai macam respon coping secara fisik.

- Exhaustion atau kelelahan, terjadi apabila stresor datang secara intens dan dalam jangka waktu yang cukup lama serta usaha-usaha perlawanan gagal untuk menyelesaikan secara adekuat.

kaitan stres dengan psikologi lingkungan dan pengaruh stres terhadap perilaku individu dalam lingkungan

Dalam konteks lingkungan maka stress dapat muncul jika lingkungan fisik dan rancangan secara langsung atau tidak langsung menghambat tujuan seseorang. Kaitan stress dengan lingkungan yaitu stress terjadi ketika individu menjumpai kondisi lingkungan yang mengancam yang secara kuat menantang atau melampaui kemampuan copingnya. Sebuah situasi dapat terlihat sebagai suatu ancaman dan berbahaya secara potensial apabila melibatkan hal yang memalukan, kehilangan harga diri, kehilangan pendapat dan seterusnya. Maka apabila lingkungan tidak mendukung kesejahteraan fisik maupun mental seseorang akan mengakibatkan kelelahan fisik dan mental yang mencetuskan terjadinya stres.

Stres menurut Stokols (dalam Brigham, 1991) merupakan salah satu aspek yang dapat mengakibatkan penyakit atau akibat-akibat negatif pada perilaku masyarakat. Stres yang dialami individu dapat memberikan dampak yang berbeda tergantung pada kemampuan individu dalam menghadapi stres. Individu yang mengalami stres umumnya tidak dapat melakukan interaksi sodial dengan baik, sehingga dapat menurunkan perilaku untuk membantu orang lain.

Salah satu contoh pengaruh stres terhadap perilaku individu dalam lingkungan yaitu kepadatan yang tinggi dipandang sebagai keadaan fisik yang membuat keadaan tidak menyenangkan, seperti kehilangan kontrol dan kehilangan kebebasan berperilaku serta menurunnya intens prososial individu. Hal ini dapat dijelaskan oleh teori stimulus overload dari Milgram (dalam Wrightsman & Deaux, 1984), dalam teori ini menjelaskan bahwa kondisi yang padat yang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor seperti factor perbedaan individu, situasi dan kondisi sosial di kota mengakibatkan individu mengalami stimulus overload (stimulus berlebihan) sehingga individu hnya melakukan adaptasi dengan cara memilih stimulus yang akan diterima dan member sedikit perhatian pada stimulus yang masuk. Hal ini dilakukan dengan menarik diri atau mengurangi kontak dengan orang lain, yang akhirnya dapat mempengaruhi perilaku menolong pada individu.

Contoh lain perilaku individu yang mengalami stres, yaitu :

  • Individu menjadi lebih sensitif dan mudah marah
  • Individu tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas dan lebih sering terlihat diam dan murung.
  • Individu lebih suka menyendiri
  • Individu menarik diri dari lingkungan
  • Individu sering menunda ataupun menghindari pekerjaan/tugas
  • Individu mengkonsumsi narkoba atau minuman keras.

Sumber

Prabowo, Hendro. 1998. Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Depok : Universitas Gunadarma.

http://id.wikipedia.org/wiki/Stres

Jumat, 22 April 2011

Privasi, Teritorialitas, dan Personal space

Nama : Nurul Lailani

NPM : 10508164

Kelas : 3PA06

Judul : Privasi, Teritorialitas, dan Personal space

Link blog : www.lolipopdisini.blogspot.com

PRIVASI

Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaiyu adanya keinginan untuk berinteraki dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain (Dibyo Hartono, 1986)

Rapoport (dalam Soesilo, 1988) mendefinisikan privasi sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan – pilihan dan kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. Privasi jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak – pihak lain dalam rangka menyepi saja. Hal ini agak berbeda dengan yang dikatakan oleh Marsall (dalam Wrightman & Deaux, 1981) dan ahli – ahli lain (seperti Bates, 1964; Kira, 1966 dalam Altman, 1975) yang mengatakan bahwa privasi menunjukkan adanya pilihan untuk menghindarkan diri dari keterlibatan dengan orang lain dan lingkungan sosialnya.

Altman (1975), hampir sama dengan yana yang dikatakan Rapoport, mendefinisikan privasi dalam bentuk yang lebih dinamis. Menurutnya privasi adalah proses pengontrolan yang selektif terhadap akses kepada diri sendiri dan akses kepada orang lain. Definisi ini mengandung beberapa pengertian yang lebih luas. Pertama, unit social yang digambarkan bisa berupa hubungan antar individu dengan individu, antara individe engan kelompok dan seterusnya. Kedua, penjelasan mengenai privasi sebagai proses dua arah; yaitu pengontrolan input yang masuk ke individu dari luar atau output dari individu ke pihak lain. ketiga, definisi ini menunjukkan suatu control yang selektif atau suatu proses yang aktif dan dinamis.

Beberapa fungsi privasi yang dijelaskan oleh Altman :

1. privasi adalah pengaruh dan pengontrol interaksi interpersonal

2. merencanakan dan membuat strategi untuk berhubungan dengan orang lain

3. memperjelas konsep diri dan identitas diri

dalam hubungannya dengan orang lain, manusia memiliki referansi tingkat privasi yang diinginkan. Untuk mencapai hal itu, ia akan mengontrol dan mengatur melalui suatu mekanisme perilaku, yang digambarkan oleh Altman sebagai berikut :

a) perilaku verbal

Dilakukan dengan cara mengatakan kepada orang lain secara verbal, sejauh mana orang lain boleh berhubungan dengannya.

b) Perilaku non verbal

Dilakukan dengan menunjukkan ekspresi wajah atau gerakan tubuh tertentu sebagai tanda senang atau tidak senang.

c) Mekanisme cultural

Budaya mempunyai bermacam – macam ada istiadat, aturan atau norma, yang menggambarkan keterbukaan atau ketertutupan kepada orang lain dan hal ini sudah diketahui oleh banyak orang pada budaya tertentu (Altman, 1975; Altman & Chemers dalam Dibyo Hartoo, 1986)

d) Ruang personal

Adalah salah satu mekanisme perilaku untuk mencapai tingkat privasi tertentu. Sommer (dalam Altman, 1975) mendefinisikan beberapa karaterisitik ruang personal. Pertama, daerah batas diri yang diperbolehkan dimasuki oleh orang lain. ruang personal adalah batas maya yang mengelilingi individu sehingga tidak kelihatan orang lain. kedua, ruang personal itu tidak berupa pagar yang tampak mengelilingi seseorang dan terletak pada satu tempat tetapi batas itu melekat pada diri dan dibawa kemana – mana. Fisher dkk. (1984), mengatakan bahwa ruang personal adalah batas maya yang mengelilingi individu. Ketiga, sama dengan privasi ruang personal adalah batas kawasan yang dinamis, yang berubah – ubah besarnya sesuai dengan waktu dan situasi. Bergantung dengan siapa seseorang ini berhubungan. Keempat, pelanggaran ruang personal oleh orang lain akan dirasakan sebagai ancaman sehingga daerah ini dikontrol dengan kuat.

e) Teritorialitas

Pembentukan kawasan teritorialitas adalah mekanisme perilaku lain untuk mencapai privasi tertentu. Kalau mekanisme ruang personal tidak memperlihatkan dengan jelas kawasan yang menjadi pembatas antar dirinya dengan orang lain maka teritorialitas batas – batas tersebut nyata dengan tempat yang relative tetap.

Marshall (dalam Holahan, 1982); Sarwono (1992) menemukan adanya enam jenis orientasi tentang privasi yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu :

ü Tingkah laku menarik diri (withdrawal) : solitude (keinginan untuk menarik diri), seclusion (keinginan untuk menjauh dari pandangan dan gangguan suara tetangga serta kebisingan lalu lintas), dan intimacy (keinginan untuk dekat dengan keluarga dan orang – orang tertentu, tetapi jauh dari semua orang lain).

ü Tingkah laku mengontrol informasi (control of information) : anonymity (keinginan untuk merahasiakan jati diri), reserve (keinginan untuk tidak mengungkapkan diri terlalu banyak kepada orang lain), dan not neighboring (keinginan untuk tidak terlibat dengan tetangga)

Westin (dalam Altman, 1975; Wrightman & Deaux, 1981) membagi privasi menjadi empat macam, yaitu :

ü Solitude : dalam solitude seseorang ingin menyendiri dan bebas dari pengamatan orang lain serta dalam kondisi privasi yang ekstrem.

ü Intimacy : ialah keadaan seseorang yang bersama orang lain namun bebas dari pihak – pihak lain.

ü Anonymity : ialah keadaan seseorang yang tidak menginginkan untuk tidak dikenal oleh pihak lain, sekalipun ia berada di dalam suatu keramaian umum.

ü Reserve : ialah keadaan seseorang yang menggunakan pembatas psikologis untuk mengontrol gangguan yang tidak dikehendaki.

Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki oleh seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain atau justru ingin menghindar dengan berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain, dengan cara mendekati atau menjauhi. Lang (1987) berpendapat bahwa tingkat dari privasi tergantung dari pola – pola perilaku dalam konteks kebudayaan dalam kepribadian dan aspirasi dari keterlibatan individu. Menurut Sarwono (1992) privasi adalah keinginan atau kecenderungan pada diri seseorang untuk tidak diganggu kesendiriannya.

Beberapa fungsi privasi yang dijabarkan oleh Altman (1975) :

1) pengatur dan pengontrol interaksi interpersonal yang berarti sejauh mana hubungan dengan orang lain diinginkan, kapan waktunya menyendiri dan kapan waktunya bersama – sama dengan orang lain. privasi dibagi menjadi dua macam, yaitu :

- Privasi rendah yang terjadi bila hubungan dengan orang lain dikehendaki

- Privasi tinggi yang terjadi bila ingin menyendiri dan hubungan dengan orang lain dikurangi.

2) Merencanakan dan membuat strategi untuk berhubungan dengan orang lain, yang meliputi keintiman atau jarak dalam berhubungan dengan orang lain.

3) Memperjelas identitas diri.

Holahan (182) menyatakan enam jenis privasi, yaitu :

1. keinginan untuk menyendiri

2. keinginan untuk menjauhi pandangan dan gangguan suara tetangga atau kebisingan lalu lintas

3. kecenderungan untuk intim terhadap orang – orang tertentu (keluarga), tetapi jauh dari semua orang lain

4. keinginan untuk merahasiakan jati diri agar tidak dikenal orang lain

5. keinginan untuk tidak mengungkapkan diri terlalu banyak

6. keinginan untuk tidak terlibat dengan tetangga

Factor – factor yang mempengaruhi privasi

· Factor personal : Marshall (dalam Gifford, 1987) mengatakan bahwa perbedaan dalam latar belakang pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan akan privasi. Dalam penelitiannya, ditemukan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam suasana rumah yang sesak akan lebih memilih keadaan yang anonim dan reserve saat ia dewasa. Sedangkan orang menghabiskan sebagian besar waktunya di kota akan lebih memilih keadaan anonim dan intimacy.

· Factor situasional : Beberapa hasil penelitian tentang privasi dalam dunia kerja, secara umum menyimpulkan bahwa kepuasaan terhadap kebutuhan akan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan mengijinkan orang-orang di dalamnya untuk menyendiri (Gifford, 1987).

· Factor budaya : Penemuan dari beberapa peneliti tentang privasi dalam berbagai budaya (seperti Patterson dan Chiswick pada suku Iban di Kalimantan, Yoors pada orang Gypsy dan Geertz pada orang Jawa dan Bali) memandang bahwa tiap-tiap budaya tidak ditemukan adanya perbedaan dalam banyaknya privasi yang diinginkan, tetapi sangat berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan privasi (Gifford, 1987).

Pengaruh privasi terhadap perilaku

Þ Fungsi psikologis dari privasi dapat dibagi menjadi, pertama privasi memainkan peran dalam mengelola interaksi social yang kompleks didalam kelompok social, kedua privasi membantu kita memantapkan perasaan identitas pribadi

TERITORIALITAS

Holahan (dalam Iskandar, 1990), mengungkapkan bahwa teritorialitas adalah suatu tingkah laku yang diasosiasikan pemilikan atau tempat yang ditempatinya atau area yang sering melibatkan cirri pemilikannya dan pertahanan dari serangan orang lain. menurut Altman (1975) penghuni tempat tersebut dapat mengontrol daerahnya atau unitnya dengan benar atau meupaka suatu territorial primer.

Perbedaan ruang personal dengan teritorialitas ? seperti pendapat Sommer dan de War (1963), bahwa ruang personal dibawa kemanapun seseorang pergi, sedangkan teritori memiliki implikasi tertentu yang secara geografis merupakan daerah yang tidak berubah – ubah.

Elemen – elemen teritorialitas

Menurut Lang (1987), terdapat empat karakter dari teritorialitas, yaitu :

  1. kepemilikan atau hak dari suatu tempat
  2. personaliasasi atau penandaan dari suatu area tertentu
  3. hak untuk mempertahankan diri dari gangguan luar
  4. pengatur dari beberapa fungsi, mulai dari bertemunya kebutuhan dasar psikologis sampai kepada kepuasan kognitif dan kebutuhan – kebutuhan estetika

porteus (dalam Lang, 1987) mengidentifikasikan 3 kumpulan tingkat spasial yang saling terkait satu sama lain :

  1. personal space, berhubungan dengan batas – batas di sekeliling seseorang.
  2. home base, ruang – ruang yang dipertahankan secara aktif, misalnya rumah tinggal atau lingkungan rumah tinggal
  3. home range, setting – setting perilaku yang terbentuk dari bagian kehidupan seseorang

Hussein El – Sharkawy (dalam Lang, 1987) mengidentifikasikan empat tipe teritori yaitu :

  1. attached territory adalah “gelembung ruang” (akan dibahas dalam ruang personal)
  2. central territory, seperti rumah seseorang, ruang kelas, ruang kerja, dimana kesemuanya itu kurang memiliki personalisasi
  3. supporting territory adalah ruang – ruang yang bersifat semi privat dan semi public.
  4. peripheral territory adalah ruang public, yaitu area – area yang dipakai oleh individu – individu atau suatu kelompok tetapi tidak dapat memiliki dan menuntutnya

Altman membagi teritorialitas menjadi tiga, yaitu :

  1. teritorial primer

jenis teritori ini dimiliki serta dipergunakan secara khusus bagi pemiliknya. pelanggaran terhadap teritori utama ini akan mengakibatkan timbulnya perlawanan dari pemiliknya dan ketidakmampuan untuk mempertahankan teritori utama ini akan mengakibatkan masalah yang serius terhadap aspek psikologis pemiliknya, yaitu dalam hal harga diri dan identitasnya. Yang termasuk dalam teritorial ini adalah ruang kerja, ruang tidur, pekarangan, wilayah negara, dan sebagainya.

  1. teritori sekunder

jenis teritori ini lebih longgar pemakaiannya dan pengontrolan oleh perorangan. Teritorial ini dapat digunakan oleh orang lain yang masih di dalam kelompok ataupun orang yang mempunyai kepentingan kepada kelompok itu. sifat teritorial sekunder adalah semi – public. Yang termasuk dalam teritorial ini adalah sirkulasi lalu lintas di dalam kantor, toilet, zona servis, dan sebagainya.

  1. teritorial umum

teritorial umum dapat digunakan oleh setiap orang dengan mengikuti aturan – aturan yang lazim di dalam masyarakat dimana teritorial umum itu berada. Teritorial umum dapat digunakan secara sementara dalam jangka waktu lama maupun singkat. Contoh teritorial umum ini adalah taman kota, tempat duduk dalam bis kota, gedung bioskop, ruang kuliah, dan sebagainya.

Berdasarkan pemakaiannya, teritorial umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. stalls

merupakan suatu tempat yang dapat disewa atau dipergunakan dalam jangka waktu tertentu, biasanya berkisar antara jangka waktu lama dan agak lama. contohnya adalah kamar – kamar dihotel, kamar – kamar di asrama, ruangan kerja, lapangan tennis, sampai bilik telepon umum. Control terhadap stalls terjadi pada saat penggunaan saja dan akan berhenti pada saat penggunaan waktu habis.

b. Turns

Mirip dengan stalls, hanya berbeda dalam jangka waktu penggunaannya saja. turns dipakai orang dalam waktu yang singkat, misalnya tempat antria karcis, antrian bensin, dan sebagainya.

c. Use space

Adalah teritori yang berupa ruang yang dimulai dari titik kedudukan seseorang ke titik kedudukan objek yang sedang diamati seseorang. Contohnya adalah seseorang yang sedang mengamati objek lukisan dalam suatu pameran, maka ruang antara objek lukisan dengan orang yang sedang mengamati adalah “use space” atau ruang terpakai yang dimiliki oleh orang itu, serta tidak dapat diganggu – gugat selama orang tersebut masih mengamati lukisan tersebut.

Privasi suatu lingkungan dapat dicapai melalui pengontrolan teritorial, karena di dalamnya tercakup pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang meliputi :

1) Kebutuhan akan identitas, berkaitan dengan kebutuhan akan kepemilikan, kebutuhan terhadap aktualisasi diri, yang pada prinsipnya adalah dapat menggambarkan kedudukan serta peran seseorang dalam masyarakat.

2) Kebutuhan terhadap stimulus yang berkaitan erat dengan aktualisasi dan pemenuhan diri

3) Kebutuhan akan rasa aman, dalam bentuk bebas dari kecaman, bebas dari serangan oleh pihak luar, dan memiliki keyakinan diri

4) Kebutuhan yang berkaitan dengan pemeliharaan hubungan dengan pihak – pihak lain dan lingkungan sekitarnya (Lang dan Sharkawy dalam Lang, 1987).

Menurut Altman (175), teritoal bukan hanya alat untuk menciptakan privasi saja, melainkan berfungsi pula sebagai alat untuk menjaga keseimbangan hubungan social. Perilaku teritorialitas manusia dalam hubunganya dengan lingkungan binaan dapat dikenal antara lain pada penggunaan elemen – elemen fisik untuk menandai demakarsi teritori yang dimiliki seseorang. Teritorialitas ini terbagi sesuai dengan sifatnya yaitu mulai dari privat sampai dengan public. Ketidakjelasan pemilika teritorial akan menimbulkan gangguan terhadap perilaku.

PERSONAL SPACE (RUANG PERSONAL)

Istilah personal space pertama kali digunakan oleh Katz pada tahun 1973 dan bukan merupakan sesuatu yang unik dalam istilah psikologi, karena istilah ini juga dipakai dalam bidang biologi, antropologi, dan arsitektur (Yusuf, 1991). Studi personal space merupakan tinjauan terhadap perilaku hewan dengan cara mengamati perilaku mereka berkelahi, terbang, dan jarak social antara yang satu dengan yang lain. kajian ini kemudian ditransformasikan dengan cara membentuk pembatas serta dapat pula diumpamakan semacam gelembung yang mengelilingi individu dengan individu lain.

Menurut Sommer dalam Altman, 1975) ruang personal adalah daerah di sekeliling seseorang dengan batas – batas yang tidak jelas dimana seseorang tidak boleh memasukinya. Goffman (dalam Altman, 1975) menggambarkan ruang personal sebagai jarak / daerah di sekitar individu dimana dengan memasuki daerah orang lain, menyebabkan orang lain tersebut merasa batasnya dilanggar, merasa tidak senang, dan kadang – kadang menarik diri.

Beberapa definisi ruang personal secara implicit berdasarkan hasil – hasil penelitian, antara lain :

1) Ruang personal adalah batas – batas yang tidak jelas antara seseorang dengan orang lain

2) Ruang personal sesungguhnya berdekatan dengan diri sendiri

3) Pengaturan ruang personal merupakan proses dinamis yang memungkinkan diri kita keluar darinya sebagai suatu perubahan situasi

4) Ketika seseorang melanggar ruang personal orang lain, maka dapat berakibat kecemasan, stress, dan bahkan perkelahian

5) Ruang personal berhubungan secara langsung dengan jarak – jarak antar manusia, walaupun ada tiga orientasi dari orang lain : berhadapan, saling membelakangi, dan searah.

Menurut Edward T. Hall, seorang antropolog, bahwa dalam interaksi social terdapat empat zona spasial yang meliputi : jarak intim, jarak personal, jarak social, dan jarak public. Kajian ini kemudian dikenal dengan istilah Proksemik (kedekatan) atau cara seseorang menggunakan ruang dalam berkomunikasi (dalam Altman, 1975).

Hubungan antara privasi, ruang personal dan teritorialitas dengan lingkungan.

Hubungan antara privasi, ruang personal, dan teritorialitas dengan lingkungan yaitu : manusia memerlukan privasi untuk dirinya sendiri agar ia merasa nyaman dan orang lain tidak mengetahui aktivitas apa yang dilakukan dan manusia juga membutuhkan ruang personal agar mereka bisa terlepas dari kepenatan dan kesesakan serta bisa menjadi suatu tempat dimana manusia menarik dirinya dari kerumunan orang sekitarnya. Selain itu manusia juga memerlukan teritorialitas dimana mereka mempunyai tempat untuk dirinya sendiri dan orang-orang terdekatnya. perilaku teritorialitas dalam hubungannya dengan lingkungan dapat dilihat pada penggunaan elemen-elemen fisik untuk menandai demarkasi teritori yang dimiliki seseorang, misalnya pagar halaman.

Sumber : Prabowo, Hendro. 1998. Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Depok : Universitas Gunadarma.