Sabtu, 05 Juni 2010

HEAR MY WORDS

Sebuah Porsche hitam melaju kencang dijalan yang sepi. Kibum melirik jam digital dimobilnya, 05.00 AM. Ia harus sampai disana sebelum matahari terbit. Matanya memandang buket bunga mawar putih yang tergeletak dikursi penumpang. Kibum tersenyum membayangkan wajah yang ia rindukan namun semenit kemudian air wajah kibum berubah muram. Kibum mengalihkan pandangannya kejalan dan mendesah.
“aku harus cepat” katanya seraya menambah kecepatan laju mobilnya.
Porsche hitam itu berhenti disebuah pantai. Kibum mematikan mesin mobil, meraih buket bunga disampingnya dan segera turun. Ia mengedarkan pandangannya kesekeliling pantai yang cukup gelap, berharap dapat melihat senyum gadis itu menyambutnya. Namun tidak ada siapa pun disana. hanya suara debur ombak yang menyambut kedatangannya dan tiupan angin yang berhembus menyambut setiap langkah kakinya. Kibum berhenti dipinggir pantai. Meletakkan tubuhnya dipasir yang lembut dan meletakkan bunga mawar putih yang dibawanya tadi disampingnya.
“bo mi aku datang” kata kibum pelan
Suara debur ombak seakan menjawab sapaan kibum. Matanya memandang jauh ke laut. Kibum merapatkan jaket abu-abu dan topi hoodie hitamnya. Menghalangi dinginnya angin yang bermain disekitarnya. Memejamkan matanya, mengingat – ingat bagaimana manis senyumnya, derai tawanya yang unik, wajah cantiknya, tangan mungilnya, tubuhnya yang hangat namun rapuh. Seperti roll film yang berputar dikepalanya. Semuanya terbayang kembali secara sempurna.

Kibum masih mengingat dengan sangat baik tentang hari itu. suara debur ombak yang menyapu pinggir pantai. Pasir putih yang terasa lembut di kakinya yang telanjang. Dan tangan mungil bo mi yang menggenggam tangannya erat. Sangat erat, seakan mengatakan ‘pegang aku dengan erat dan jangan dilepaskan lagi’. tapi bagi kibum terlihat seperti ‘pegang aku dengan erat karena aku ingin menghilang ke suatu tempat’. Kaki mereka melangkah perlahan menyusuri pantai yang sepi. Bo mi menghentikan langkahnya dan memandang jauh ke laut yang gelap.
“kau lelah? Sebaiknya kita kembali ke rumah sakit” kata kibum memandang gadis disebelahnya
“tidak. Aku masih ingin disini” jawab bo mi menggelengkan kepalanya tanpa berpaling
“tapi angin malam tidak baik untuk kesehatanmu. Kita bisa kembali kesini lagi besok” bujuk kibum melepaskan tangannya untuk memakaikan jaket miliknya ke tubuh mungil bo mi.
“aku tidak apa – apa. Kau sudah berjanji, oppa akan menemaniku malam ini” kata bo mi
“aku tidak percaya aku melakukannya. Bibi pasti akan marah” kata kibum mendesah
“tenang saja eomma percaya pada oppa” kata bo mi tersenyum
“aku pasti disangka sedang menculikmu” kata kibum
“bukankah kita sudah sering melakukannya” kata bo mi tertawa kecil
“oppa apa kau masih ingat, dulu saat kita masih kecil kita sering sekali main petak umpat. Rasanya rindu sekali. Saat itu tidak ada yang dapat menemukanku. Aku sangat mahir bersembunyi bukan?” Tanya bo mi
“bukannya lebih tepat disebut nyasar?” kibum balik bertanya seraya tersenyum mengejek
“heii aku hanya bersembunyi. Tidak asyik jika langsung ketemu kan” kata bo mi tidak mau kalah
“kau bersembunyi terlalu jauh. Kita bermain di taman tapi kau bersembunyi hampir di luar komplek. Pada akhirnya kami semua harus mencarimu hingga sore” kata kibum berpura-pura serius
“tapi pada akhirnya oppa selalu berhasil menemukanku” kata bo mi
“Katakan oppa kenapa kau selalu tahu dimana aku bersembunyi? Kenapa kau selalu bisa menemukanku?” Tanya bo mi ingin tahu
Kibum memandang bo mi dengan lembut kemudian tersenyum
“aku pasti selalu bisa menemukanmu. Kau mudah ditemukan” kata kibum seraya mengacak-acak rambut bo mi
“oppa…aku bukan anak kecil” kata bo mi merengut kesal
Kibum tertawa melihat bo mi yang sedang berusaha merapikan rambutnya kembali. kibum mengacak – acak rambut bo mi sekali lagi hingga membuat bo mi berteriak kesal. Ia tahu sejak kecil bo mi paling kesal jika rambutnya diacak-acak layaknya anak kecil terlebih lagi jika dilakukan olehnya. Tapi kibum senang sekali menggoda bo mi. menikmati wajah marah bo mi yang terlihat manis.
“oppaa……!!!” teriak bo mi kesal
“haha…mian mian…biar kubantu” kata kibum meminta maaf seraya tertawa
Kibum mendekati bo mi. meraih tiap helai rambut bo mi yang lembut dan merapikannya. Bo mi membiarkan kibum merapikan rambutnya. Raut kesal diwajahnya segera menghilang berganti dengan senyum. Walau bo mi paling kesal jika kepalanya disentuh layaknya anak kecil tapi ia paling suka jika kibum sedang menyentuh kepalanya. Derai napas kibum yang hangat menerpa wajah pucat bo mi. kibum membelai kepala bo mi dengan lembut. Bo mi mengangkat kepalanya memandang kibum.
“jam berapa sekarang?” Tanya bo mi
“05.00 AM” jawab kibum melirik jam digital di handphonenya
“sebentar lagi matahari terbit” gumam bo mi memandang langit yang mulai sedikit terang
“kau masih saja senang melihat matahari terbit bo mi” kata kibum
Bo mi tersenyum kecil
“kau tahu aku suka sekali melihat matahari terbit oppa. Dulu kau juga selalu menemaniku menunggu matahari terbit bukan?” kata bo mi
“kau yang selalu menyeretku untuk melihatnya saat kau tidak bisa tidur” kata kibum
“ne...tapi pada akhirnya aku melihatnya sendirian dan kau malah kembali tidur” kata bo mi menggelengkan kepalanya pura-pura kecewa
“hei..aku kan butuh tidur” ujar kibum membela diri
Bo mi tertawa kecil
“kau memang selalu begitu oppa” kata bo mi
Kibum tersenyum kecil seraya menggosok belakang kepalanya.
“sekarang sudah ada donghae hyung yang akan menemanimu melihat matahari terbit setiap hari” kata kibum menatap riak – riak ombak
“hae oppa juga terkadang menemaniku melihatnya” kata bo mi memandang jauh ke laut
“ada apa? Kalian bertengkar?” Tanya kibum heran mendengar nada bicara bo mi yang tidak biasa
Bo mi menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum tipis.
“aniyo…Hae oppa adalah pria yang baik dan romantis. Dia selalu bersamaku dan menjagaku dengan baik” jawab bo mi tanpa berpaling
“lalu?” Tanya kibum lagi
Bo mi diam sesaat memandang kibum.
“hae oppa…melamarku” jawab bo mi
Kibum terdiam sesaat kemudian tersenyum miris. Tentu saja, donghae dan bo mi adalah sepasang kekasih. Wajar jika akhirnya donghae melamar bo mi. tapi kibum tidak menyangka akan secepat ini.
jika ingin diceritakan dari awal, kibum dan bo mi adalah sahabat kecil. Namun seiring berjalannya waktu kibum tidak bisa lagi memandang bo mi sebagai sahabat kecil namun sebagai wanita yang cantik. Kibum sadar ia sudah terlanjur jatuh cinta pada sahabat kecilnya. Namun pertemuan mengejutkan antara bo mi dengan donghae sahabatnya membuatnya harus menekan perasaannya. Dan menekan semakin dalam perasaannya saat mendengar akhirnya mereka berdua berpacaran.
“lalu apa jawabanmu?” Tanya kibum ingin tahu
Bo mi menundukkan kepalanya. Memainkan pasir yang lembut dengan kakinya.
“aku tidak bisa. Dengan kondisiku sekarang aku takut tidak akan bisa terus bersamanya” jawab bo mi lirih
Leukemia. Bo mi divonis mengidap leukemia sejak 4 tahun yang lalu. Namun kibum baru menyadarinya 1 tahun terakhir ini, itu pun ia mengetahuinya dari donghae. Rasanya ironis sekali. Selalu bersama sejak kecil namun ia tidak pernah menyadari dengan perubahan fisik bo mi yang semakin melemah dan wajah yang pucat. Saat itu kibum hanya menganggap bo mi terlalu lelah karena harus bekerja part time sepulang sekolah dan lebih banyak kerja part time saat libur. Namun dongahe yang saat itu baru pulang dari cina sangat terkejut melihat wajah pucat bo mi dan segera membawanya ke rumah sakit. Dan hasilnya, leukemia dan sisa hidupnya hanya tinggal 3 - 4 bulan saja. Kibum hanya bisa diam tak percaya dan berpikir ‘ bukankah kulit bo mi biasanya seperti itu?’
“aku sudah menyakitinya. Ia pasti membenciku sekarang” kata bo mi membuyarkan lamunan kibum
“tidak. Dongahe hyung pasti mengerti. Hyung bukan orang seperti itu. ia sangat mencintaimu dan ia pasti mengerti” kata kibum dengan nada menghibur
Bo mi mengangkat kepalanya “jinja?” tanyanya
“ne..ne..” kata kibum mantap
“khamsahamnida. Kau memang oppa terbaikku” kata bo mi tersenyum
“cheonmaneyo” kata kibum balas tersenyum
Tidak ada yang berbicara selama beberapa menit. bo mi merapatkan jaket milik kibum ditubuhnya menahan dinginnya angin pantai yang terus bertiup. Bo mi terus menatap jauh ke laut dalam diam.
“aku sedang berpikir” kata bo mi bersuara
“mwo?” Tanya kibum
“kapan kita bisa bertemu lagi? terus bersama seperti ini?” tanya bo mi tanpa berpaling
“apa maksudmu? Kenapa kau bicara seperti itu? kau aneh” kata kibum tidak mengerti
“haha…anniyo” kata bo mi tertawa kecil
Kibum memperhatikan bo mi dan berpikir kenapa dia bisa bicara dengan ekspresi yang menyenangkan seperti itu? sedangkan di kepalanya yang kecil itu pastinya sedang berkumpul berbagai macam pikiran, kekhawatiran dan ketakutan mungkin.
“apa kau sedang memikirkan sesuatu?” Tanya kibum
Bo mi menoleh memandang kibum
“jika ini mengenai perkataan para dokter tua itu, dengarkan aku. itu hanya sebuah diagnosa. Mereka bilang umurmu hanya sampai 2 tahun saja tapi lihat sekarang, kau bersamaku, bicara, tertawa. Kau mampu mengahadapinya, aku percaya. Ada aku dan donghae hyung. Kami siap bersamamu 24 jam. Tidak perlu kau simpan semua pikiran tidak perlu itu di kepalamu yang kecil ini sendirian. bisa-bisa nanti terjadi ledakan” kata kibum nyengir seraya menunjuk kepala bo mi kemudian membuat gaya ledakan dengan tangannya
Bo mi tertawa kecil kemudian tersenyum.
“tapi pada akhirnya aku akan kalah juga kan dari penyakit ini?” kata bo mi lirih
“YA!! Kang Bo Mi!! sudah kubilang jangan kau berpikir yang tidak perlu. Kau akan hidup dan terus hidup. Kita akan bermain petak umpat lagi, dan aku pasti akan menemukanmu lagi. titik” kata kibum sedikit kesal
Bo mi sedikit tertegun mendengar perkataan kibum.
“kenapa oppa jadi cerewet begini sih? Oppa jadi lebih mirip eomma” kata bo mi mengernyit heran sekaligus menahan senyum
“aku bukan cerewet tapi sedang menyemangatimu tahu. Kau ini tidak pernah berubah, selalu menyimpan semua hal sendirian, selalu asal bicara dan tetap tak sadar kalau selalu membuat orang lain khawatir” kata kibum mengomel sendiri
Akhirnya bo mi tidak bisa menahan senyumnya lagi dan sebuah tawa keluar dari bibirnya yang tipis. “mian. Tapi…aku senang” katanya disela tawanya
Kibum segera memalingkan wajahnya. menutupi semburat merah diwajahnya.
“pokoknya kau tidak perlu mendengar perkataan para dokter tua itu. tidak perlu bersedih ada aku disampingmu. Aku sudah berjanji pada mendiang paman untuk menjagamu. Tidak perlu khawatir lagi” kata kibum seraya memegang kepala bo mi
“ne..araseo. kamsahamnida oppa” kata bo mi tersenyum
Bo mi terdiam memandang kibum.
“mwo?” Tanya kibum
“aku diajari terus. Sejak kecil oppa sangat baik padaku. Aku tak bisa memberikan apa-apa padamu” kata bo mi seraya berpikir
“hahh?”
Bo mi mendekati wajah kibum membuat semburat merah tipis kembali muncul diwajah kibum yang tampan.
“hanya satu yang bisa kuajarkan pada oppa” kata bo mi dengan ekspresi yang tidak berubah
“mengajarkan apa? Tung….hei!?” perkataan kibum berhenti saat tiba – tiba bo mi menarik tangannya

“tunggu dulu” kata kibum mendesah
“kenapa harus berdansa?” Tanya kibum sedikit malu
“mau apa lagi. aku tidak pintar bicara seperti oppa. Tapi aku mahir dalam hal berdansa jadi dengarkan saja instrunksiku” kata bo mi
Kibum kembali mendesah dan akhirnya menyerah
“mulai kaki kanan mundur.. kaki kiri mundur sedikit ke samping… rapatkan kaki kanan ke kaki kiri, kaki kiri mundur….” Kata bo mi memberi instruksi
Kaki kibum melangkah dengan kaku di atas pasir yang lembut, mencoba mengikuti instruksi dari bo mi.
“lama! Salah!! Sedikit kecilkan langkah kaki oppa!!” kata bo mi
“duuh..sampai itu pun kau perhatikan” ujar kibum
Bo mi terus memberi instruksi hingga akhirnya kibum dapat berdansa dengan lancar.
“baik..sudah mulai bisa kan?” Tanya bo mi
Kibum diam memandang bo mi.
‘dia tidak pintar berlari tapi kakinya melangkah begitu ringan..melambai – lambai seperti ikan yang mengapung di air. Mengalun begitu alami’ pikir kibum
“bo mi” panggil kibum
“hn?”
“mian aku tidak segera menyadari tentang penyakitmu. Rasanya sedikit mengesalkan” kata kibum
“kwanchanaeyo. Seharusnya aku yang meminta maaf. Mian sudah menyembunyikannya dari oppa” kata bo mi tersenyum kecil
Tidak ada yang bersuara selama beberapa menit. kaki mereka terus melangkah, berputar dengan pelan di atas pasir yang lembut diantara suara debur ombak yang menyapu pantai.
“oppa..perdengarkan suaramu sebagai ganti lagu” pinta bo mi memandang kibum
“hahh? Dilihat begitu dekat susah bicara tahu!” kata kibum gugup
“oh..kalau begitu aku begini saja” kata bo mi seraya meletakkan wajahnya di dada kibum
‘duuh..makin susah..’ pikir kibum semakin gugup
“bernyanyilah oppa” pinta bo mi lagi
“ne..ne..” kata kibum
Kibum berdeham perlahan kemudian mulai bernyanyi

The loneliness of nights so long
The search for strength to carry on
My every hope had seemed to die
My eyes had no more tears to cry
Then like the sun shined up above
Your surrounded me with your endless love
Cause all the things I couldn't see
Now so clear to me

You are my everything
Nothing your love won't bring
My life is yours alone
The only love I've ever know
Your spirit pulls me through
When nothing else will do
Every night I pray on bended knee
That you will always be
My everything


Bo mi memejamkan matanya. Menikmati setiap alunan lirik yang diucapkan oleh kibum. Namun disaat bo mi hampir terlena kibum menghentikan nyanyiannya.
“kenapa berhenti?” Tanya bo mi tanpa mengangkat wajahnya
“kalau kau ingin mendengarku terus bernyanyi, berapa banyak lagu pun akan aku nyanyikan. Tapi bisakah, walau cuma saat ini pun tak apa, pikirkan hanya tentang diriku” kata kibum menghentikan langkah kakinya.
“wae yo?” Tanya bo mi membuka matanya
“karena aku ingin kita terus terhubung” jawab kibum
Bo mi terdiam dengan sedih
“ne..” kata bo mi tersenyum lemah kemudian memejamkan matanya kembali.
kibum memeluk tubuh bo mi dengan erat kemudian bernyanyi kembali.

The loneliness of nights so long
The search for strength to carry on
My every hope had seemed to die
My eyes had no more tears to cry
Then like the sun shined up above
Your surrounded me with your endless love
Cause all the things I couldn't see
Now so clear to me

You are my everything
Nothing your love won't bring
My life is yours alone
The only love I've ever know
Your spirit pulls me through
When nothing else will do
Every night I pray on bended knee
That you will always be
My everything

Oohh
You're the breath of life in me
The only one that sets me free
That you will make my soul complete
For all time... For all the time

You are my everything
Nothing your love won't bring
My life is yours alone
The only love I've ever know
Your spirit pulls me through
When nothing else will do
Every night I pray down on bended knee
That you will always be
My everything

Oh my everything


Cahaya matahari yang mulai terbit menerpa tubuh kibum yang tak beranjak dari tempatnya. Namun pagi ini cahaya mataharinya tidak terlalu hangat.
“cuaca pagi ini sedikit mendung. Tapi…selamat pagi bo mi” kata kibum seraya tersenyum
Kibum kembali terdiam memandang laut kemudian memandang tangannya. Semilir angin bertiup menerpa telapak tangan kibum yang kosong. Ingatan itu masih melekat dengan jelas dikepalanya tapi kini tangannya telah kosong. Tidak ada lagi tangan mungil bo mi di dalam genggamannya. Tidak ada lagi tubuh rapuh bo mi dipelukannya. Kibum mengepalkan genggamannya kemudian berdiri. Ia melihat sebatang kayu yang tergeletak tidak jauh darinya. segera ia mengambilnya dan menggoreskannya diatas pasir seraya bernyanyi lagu yang sama.
Kibum menggoreskan satu huruf terakhir kemudian membuang batang kayu ditangannya. Kibum memandang hasil karyanya dengan puas. Sebuah kalimat yang seharusnya ia katakan sedari dulu.


“bo mi…aku sedang berpikir ketika tangan kita saling bertaut kembali, akankah kau lupa tentang hari itu? tentang aku?” Tanya kibum
Suara debur ombak seakan menjawab pertanyaan kibum.
“tidak. Tentu saja tidak” kata kibum tersenyum kecil
Kibum memandang langit pagi yang mendung sesaat seraya tersenyum kembali kemudian berbalik. Menaiki Porsche hitamnya dan melaju pergi. Sapuan ombak perlahan menyeret buket bunga mawar putih milik kibum ke tengah laut. Meninggalkan pesan dari kibum untuk bo mi tetap terukir di pasir sebagai kenangan.

Aku mengatakan sesuatu pada langit pagi ini
Apa kau mendengarnya?
………
Saranghae Kang Bo mi
Cheomal saranghae
………

END

Jumat, 04 Juni 2010

24 JAM

Deras hujan belum cukup menghapus jejakmu
Sebotol vodka dan sebungkus jarum
Mana mungkin aku lupa
Satu malam bersamamu
Dengan asap rokok yang mengepul
Satu hal yang aku ingat
Jangan nyalakan lampu!!
Karena sosok laki – laki yang merokok dalam gelap
Adalah sesuatu yang menghanyutkan
Masih tak mungkin terlupa
Bertemu lagi di Malioboro
Masih dengan sebatang rokok ditanganmu
Dan satu malam lagi bersamamu
Dengan vodka menemaniku
Entah berapa botol
Sekarang sudah lewat 24 jam
Hanya bau matahari yang kau tinggalkan
Dan puntung – puntung rokok yang berserakan diruanganku
Sudah lewat 24 jam aku tidak bersamamu
Apa mungkin aku lupa?
Tidak..tak mungkin terlupa
Sebotol vodka dan sebungkus jarum
Dan satu malam lagi
Kita bertemu disuatu tempat di kota ini
Tapi sudah lewat 24 jam aku terlupa
Bahkan dengan namamu
Dan mungkin aku benar – benar terlupa
Bukan hanya lewat 24 jam saja
Dengan malam – malam sebelumnya
Aku benar – benar sudah lupa

SANG BUNGA

Dalam padang yang luas ini
Fantasiku masih liar berdiri
Menunggu sang bunga menyapaku
Dalam angina yang lewat berbisik
Satu…dua…tiga…
Mataku terpejam menanti satu musim yang disimpan
Tapi hingga empat musim datang
Sang bunga masih belum menyapaku
Padang luas ini sudah mulai menyempit
Sedangkan fantasiku masih tetap liar berdiri
Berapa musim lagi yang harus kusapa?
Tidak…aku lupa
Ternyata aku sudah lupa
Bahwa sang bunga telah jatuh gugur
Dalam salah satu musim dinginku
Aku lupa…
Bungaku telah lama tertidur

TUJUH

Tujuh lonceng masih berdentang
Mengantar kepergian sang bunga
Yang layu dan gugur
Dalam penutup berhias bunga putih
Memantulkan pucatnya wajah yang telah pergi
Sang bunga benar – benar menghilang
Dalam setiap langkah teka – tekinya
Tujuh jam berdetik di atas perapian
Berdetik semakin keras
Mengancam setiap insane yang terbangun
Biarkan tujuh lonceng terus berdentang
Mengiringi akhir lagu sang bunga
Biarkan tujuh jam terus berdetik
Menandakan malam yang tak pernah pergi
Biarkan nomor tujuh mengangkat tangannya perlahan
Mencoba melepas pengikat topengnya
Yang menghilangkan warna sang bunga
Sekarang sang bunga telah terlelap
Tak akan pernah lagi dia terjaga

Depresi akibat internet

Berselancar di dunia maya tentu sangat mengasyikan. Disamping dapat menambah wawasan, juga dapat menambah teman melalui situs jejarin social seperti facebook, twitter & situs jejaring social lainnya. namun terlalu lama berselancar di dunia maya juga dapat menguak sisi gelap seseorang. Semakin kecanduan internet seseorang, semakin depresi seseorang menurut hasil penelitian dari studi peneliti Catrions Morrison dan timnya dari Universitas of Leeds, Inggris. Mereka menemukan bahwa semakin lama seseorang menghabiskan waktu berselancar di dunia maya, perasaan tidak bahagianya akan semakin muncul.

Dampak buruk psikologis tersebut dipengaruhi depresi dan kecanduan internet. Kemungkinan besar disebabkan karena pecandu internet umumnya telah menganggap dunia maya menjadi pengganti aktivitas normal mereka sehari – hari. dalam studi yang melibatkan 1.319 partisipan ini, diketahui bahwa rata –rata tingkat depresi mereka lima kali lebih tinggi dibandingkan yang tidak kecanduan internet. Studi ini juga menemukan bahwa pecandu internet yang umunya berusia 21 tahun menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengunjungi situs porno, games online, dan komunitas.

Internet memang memainkan peran besar dalam kehidupan. Tapi perlu diingat juga, internet tidak selamanya baik.

Sumber : majalah SEKAR

Merawat kuku dengan baik

Walaupun letaknya di ujung, kuku tangan dan kaki memiliki fungsi penting dalam kegiatan sehari – hari kita. Kuku juga merupakan bagian dari aksesori alami tubuh kita. Bayangkan jika kita tak berkuku, pasti akan tampak aneh. Oleh karena itu perawatan kuku juga sangat penting. Berikut beberapa cara agar kuku senantiasa sehat :

oberikan kuku waktu untuk bernapas dengan membiarkan kuku bebas dari cat dan aksesorinya.
oJangan membersihkan kuku dengan benda tajam.
oJangan paksa kuku jari untuk melakukan pekerjaan berat yang biasa dibantu dengan alat khusus seperti melepas staples atau nengerok sesuatu dengan kuku.
oJangan menggaruk kulit terlalu kasar karena bisa membuat kulit terluka serta membuat kuku kotor.
oPotonglah kuku sampai sedikit agak panjang. terlalu rajin potong kuku bisa membuat pertumbuhan kuku kurang bagus.
oPakailah krim khusus atau hand body lotion setelah mencuci menggunakan sabun atau detergen, setelah kuku terlalu lama terpapar sinar matahari, atau sehabis berenang agar kulit tangan tetap lembut.

Sumber : majalah SEKAR

Perhatian ekstra untuk bibir

Kesehatan bibir harus selalu dijaga. Karena bibir yang sehat dan menarik pasti dapat menunjang kecantikan. Masalah yang umum terjadi pada bibir adalah kering dan pecah – pecah. Bagi wanita, bibir pecah akan membuat lipstick yang dipakai tidak menempel dengan baik sehingga akan mengganggu penampilan. Penyebab bibir kering dan pecah – pecah antara lain sebagai berikut :

oPolusi udara dan debu
oPerubahan suhu yang dapat membuat bibir tidak dapat beradaptasi dengan baik
oMakanan yang terlalu asin atau asam
oMerokok, kebiasaan minum kopi, atau minuman beralkohol
oKurangnya komsumsi buah atau sayuran
oKurangnya minum air putih
oMenggunakan kosmetik yang bahan kimianya terlalu keras atau karena alergi terhadap kosmetik tertentu
oPasta gigi yang mengandung terlalu banyak detergen

Apa yang sebaiknya dilakukan untuk pencegahan?
Berikut ada beberapa cara :
1.gunakan lipgloss yang mengandung tabir surya. Sinar matahari merupakan salah satu factor penyebab keringnya bibir sehingga penggunaan tabir surya pada bibir menjadi penting.
2.segera bersihkan sisa lipstick pada bibir sebelum tidur.
3.oleskan pelembab bibir pada malam hari sebelum tidur.
4.pilihlah lipstick yang sesuai dan mengandung pelembab. Saat membeli kosmetik, perhatikan kendungannya. Pilih kosmetik atau lipstick yang berbahan alami.

Mulailah memberi perhatian ekstra untuk bibir cantik anda.

Sumber : majalah SEKAR

Rabu, 02 Juni 2010

Gangguan Kecemasan Berpisah (Separation Anxiety Disorder)

Definisi
Adalah gangguan yang ditandai dengan kegelisahan berlebihan ketika dipisahkan dari rumah, orang tua atau orang yang mereka sayangi. Beberapa tahap kecemasan berpisah adalah normal dan dialami hampir setiap anak-anak, khususnya pada anak yang sangat kecil. Sebaliknya, gangguan kecemasan berpisah adalah kegelisahan berlebihan yang melebihi apa yang diharapkan untuk tingkat perkembangan anak.

Kecemasan berpisah dipertimbangkan sebagai gangguan jika berlangsung setidaknya sebulan dan menyebabkan gangguan yang sangat berarti atau merusak fungsi. Durasi pada gangguan tersebut menggambarkan keparahannya. Biasanya kecemasan berpisah terjadi karena beberapa tekanan hidup seperti kematian seorang keluarga, teman, atau binatang peliharaan atau pindah wilayah atau pindah sekolah, bisa memicu gangguan tersebut.


Penyebab
Anak yang mengalami gangguan kecemasan berpisah seringkali perlu tahu dimana orang–orang dan terlalu sibuk dengan rasa takut bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi baik terhadap mereka atau terhadap orang yang mereka kasihi. Bepergian sendiri membuat mereka tidak nyaman, dan mereka bisa menolak untuk datang ke sekolah atau kemah atau untuk mengunjungi rumah teman. Beberapa anak tidak bisa tinggal sendirian di dalam sebuah ruangan, melekat pada orang tua atau membuntuti orangtua di sekitar rumah.

Kesulitan pada waktu tidur adalah sering terjadi. Anak dengan gangguan kecemasan berpisah bisa mendesak seseorang tetap tinggal di ruangan sampai mereka tertidur. Mimpi buruk bisa memperlihatkan ketakutan anak tersebut, seperti kerusakan pada keluarga melalui kebakaran atau bencana alam.

Gejala
Anak yang memiliki gangguan kecemasan berpisah seringkali menghindari sekolah.

Efek stress pada anak
Perubahan yang sangat menekan pada kehidupan seorang anak, seperti pindah wilayah, perceraian orangtua, atau kematian anggota keluarga atau binatang peliharaan, bisa memicu gangguan penyesuaian. Seperti :

Gangguan penyesuaian adalah akut tetapi reaksi yang dibatasi waktu terhadap lingkungan yang menekan. Anak tersebut bisa mengalami gejala-gejala gelisah (misal, gugup, khawatir, dan takut), gejala-gejala pada depresi (misal, menyedihkan atau perasaan putus asa). Atau masalah-masalah perilaku. Gejala-gejala dan masalah-masalah tersebut mereda sebagaimana berkurangnya tekanan.

Gangguan stress posttraumatic adalah reaksi yang lebih ekstrem dan bisa terjadi setelah bencana alam (seperti angin topan, tornado, atau gempa bumi), kecelakaan, kematian, atau tindakan tidak berperikemanusiaan pada kekerasan, termasuk penyiksaan anak, anak tersebut biasanya gagal dalam upayanya untuk menghindari ingatan peristiwa tersebut, menderita keadaan gelisah yang terus menerus, bisa kembali mengalami peristiwa traumatic ketika bangun (flashback) atau tidur (mimpi buruk). Intervensi krisis biasanya diperlukan, dalam bentuk periode yang diperluas pada terapi perseorangan, kelompok, atau keluarga.

Pengobatan
obat-obatan pengurang gelisah kemungkinan diperlukan.


Sumber : http://forum.um.ac.id/index.php?topic=6883.0

Selasa, 01 Juni 2010

Perawatan gangguan fonologis

Bentuk yang lebih ringan dari gangguan ini dapat hilang dengan sendirinya. Terapi wicara dianggap sebagai pengobatan yang paling sukses.

Gejala gangguan fonologis

- Kegagalan bersuara dengan tepat
- Mengganti satu suara lain
- Hilang suara

Penyebab gangguan fonologis

Penyebab gangguan fonologis pada anak-anak tidak diketahui. Kemungkinan :
-bisa karena faktor usia yang menyebabkan alat bicara atau otot-otot yang digunakan untuk bercakap (speech motor) belum lengkap atau belum berkembang sempurna; daripada susunan gigi geligi, bentuk rahang, hingga lidah yang mungkin masih kaku.
-karena komponen genetik, karena sebagian besar anak-anak dengan masalah ini mempunyai saudara dengan kelainan yang serupa.
-gangguan pendengaran

Gangguan Fonologi

Definisi

Gangguan Fonologi adalah kegagalan untuk menggunakan bunyi-bunyi ujaran yang sesuai bagi usia individu usia dan dialek yang digunakan (bicaranya tak jelas atau sukar ditangkap). Gangguan ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Sekitar 3% dari anak-anak pra-sekolah dan 2% dari anak usia 6-7 tahun memiliki kelainan ini, sedangkan yang berusia 17 tahun, hanya 0,5% yang terpengaruh.
Gangguan ini ada yang ringan dan berat. Yang ringan, saat usia 3 tahun si kecil belum bisa menyebut bunyi L, R, atau S. Hingga, kata kereta disebut mobing atau lari dibilang lali. Yang tergolong berat, anak menghilangkan huruf tertentu atau menggantikan huruf dan suku kata. Misal, kedai jadi toto atau stesen jadi tatun.