jika anda ditanya apa yang sedang marak terjadi belakangan ini di indonesia, apa jawaban anda? yupp..bunuh diri!
belakangan ini banyak sekali kasus bunuh diri yang menghiasi media massa dan media cetak. seperti seorang siswi yang merasa malu karena diejek teman-temannya sebagai anak tukang bubur hingga nekat mengakhiri hidupnya, seorang perempuan muda bernama ice yang menjatuhkan dirinya dari lantai 5 West Mall Grand Indonesia pada hari senin (30/11) dan pada hari yang sama seorang pemuda bernama reno juga meloncat dari lantai 5 Mal Senayan City untuk mengkhiri hidupnya atau seorang anak TK yang nekat menghabisi nyawanya karena habis dimarahi oleh orang tuanya. sungguh tragis! apa bunuh diri sekarang sudah menjadi trend yah?
dewasa ini, fenomena bunuh diri menjadi sebuah alternatif yang banyak dipilih tidak hanya orang dewasa saja tapi juga oleh remaja bahkan oleh anak-anak yang masih bersekolah ditingkat dasar. ironisnya, faktor penyebabnya lebih banyak karena tidak mampu menahan rasa malu. dalam pandangan psikologi, hal ini berkaitan dengan rasa frustasi yang berlebihan dan ketidakmampuan diri untuk melakukan adaptasi. yang menjadi pertanyaan besar kenapa mereka nekat menkhiri hidupnya dengan cara yang tidak biasa dalam upaya menyelesaikan masalah yang dihadapi?
menurut Norman Wright, seorang psikolog, 10% orang melakukan bunuh diri dengan alasan yang tidak jelas. sebanyak 25% digolongkan sebagai oarang-orang yang menderita kestsbilan mental. dan sebanyak 40% melakukan bunuh diri menurut kata hati ketika mengalami gangguan emosi. selain itu, ada juga orang yang melakukan bunuh diri agar terlepas dari penderitaannya. orang yang tidak mampu menahan penderitaannya dan sakit kronis adalah calon-calon pelaku bunuh diri. ada lagi yang melakukan bunuh diri untuk balas dendam. misalnya remaja yang sakit hati akibat penolakan dari orangtua atau kekasih. menurut mereka bunuh diri adalah salah satu cara untuk membalasnya, agar orang yang telah menyakitinya merasa bersalah. sebenarnya apa yang menyebabkan bunuh diri bisa terjadi?
faktor kepribadian disebut-sebut sebagai faktor yang turut menentukan apakah seseorang itu memiliki potensi untuk melakukan bunuh diri. mengenai persoalan bunuh diri, para ahli telah menggolongkan orang yang cenderung untuk bunuh dirisebagai orang yang tidak puas dan belum mandiri, yang terus-menerus meminta, mengeluh dan mengatur, yang tidak luwes dan kurang mampu menyesuaikan diri. mereka adalah orang yang memerlukan kepastian mengenai harga dirinya, yang menganggap dirinya selalu akan menerima penolakan dan yang berkepribadian kekanak-kanakan, yang berharap orang lain membuat keputusan dan melaksanakannya untuknya ( Doamn Lum).
Durkheim, sang sosiolog prancis mengelompokkan fenomena bunuh diri menjadi tiga kelompok, yaitu egoistik, altruistik dan anomik.
~ egoistic suicide. terjadi bila individu tidak mampu berinteraksi dengan masyarakat. kondisi ini terjadi karena masyarakat memposisikan individu yang bersangkutan seolah-olah tidak berkpribadian.
~ altruistic suicide. terjadi karena adanya ikatan dan tuntutan yang kuat terhadap individu dari masyarakat sekitar (tradisi/budaya setempat).
~ anomic suicide. terjadi karena gangguan keseimbangan intergrasi antara individu dan masyarakat sehingga individu mengalami krisis identitas.
teori lain mengenai bunuh diri adalah bunuh diri absurditas, bunuh diri eksistensialis, bunuh diri karena patologis, bunuh diri romantis dan bunuh diri heroik. namun apapun teori yang digunakan, para psikolog dan sosiolog tetap merasa tidak mudah membuka tabir misteri tentang bunuh diri. secara psikologis, dipahami bahwa peilaku bunuh diri sebenarnya adalah sebuah kepanikan atau letupan sesaat sebuah dorongan yang muncul tiba-tiba. merujuk pada beberapa contoh kasus bunuh diri, tampaknya peristiwa bunuh diri pada remaja dan anak-anak sering berhubungan dengan stesor yang terjadi sesaat, misalnya kepanikan karena tidak dapat membayar iuran sekolah atau rasa malu yang berlebihan. ide untuk bunuh diri dapat muncul tiba-tiba (impulsif) tanpa banyak dipikirkan terlebih dahulu. bagi ramaja dan pelajar, situasi ini bertambah rumit mengingat masa mereka adalah masa yang penuh gejolak. tatkala ditambah lagi dengan persoalan yang menurut mereka sulit untuk dipecahkan, mereka mengalami kebuntuan, tidak ada lagi yang dianggap peduli maka bunuh diri menjadi jalan akhir yang ditempuh.
bagaimana menolongnya?
eits..tenang dulu. kita bisa mencegahnya kok. jika kalian menemukan orang-orang disekitar kalian yang pernah menyatakan ingin melakukan tindakan bunuh diri baik secara langsung maupun tidak langsung, jangan anggap remeh hal tersebut. jalin hubungan dengannya, pelihara kontak dengan orang tersebut, jalin hubungan yang simpatik dan dapatkan informasi lebih jauh. bersikaplah penuh empati, dengarkan dia dengan hati dan ikut memahami perasaannya.
kenapa?
sebab orang yang mengatakan ingin bunuh diri sebenarnya sedang mengkomunikasikan sesuatu kepada kita : cry for help ( jeritan butuh pertolongan dan perhatian). jadi sebaiknya kita jangan bersikap sebagai seorang moralis atau sebagai seorang hakim yang siap untuk "memvonis" niat mereka tersebut sebagai dosa, tidak bermoral dan sebagainya.
mengapa?
sebab para pelaku bunuh diri pada umumnya sudah mengalami perubahan dalam cara berpikir, terutama bagi mereka yang mengalami depresi, sehingga kata-kata vonis yang diucapkan pada mereka dianggap sebagai sesuatu yang pantas mereka terima, yang pada akhirnya akan membuat keputusan bunuh diri yang dianggap sebagai sesuatu yang harus dilakukan (Norman Wright).
so guys, jangan mudah membuat keputusan untuk bunuh diri yah. itu hanya akan membuat teman dan keluarga kalian sedih. jika memiliki masalah, just talk, ceritakanlah dan mereka pasti akan mendengarkan dan membantu kalian. tetap semangat dalam menjalani hidup yah..good luck [!]
terkadang bunuh diri merupakan jalan tercepat yang dilakukan oleh orang yang sedang mengalami masalah....
BalasHapusWah..topiknya masih hangat banget...hmm, bingung juga sih, kenapa msh ada juga orang yang berpikiran singkat kaya gitu, padahal cara itu bukannya menyelesaikan masalah justru membuat masalah baru lagi ya ??...
BalasHapusiya, saya setuju dengan pendapat alzena mengenai bunuh diri bukannya menyelesaikan masalah tapi justru membuat masalah baru. lagian di dalam al-Qur'an jg sudah di jelaskan bahwa bunuh diri itu dilarang oleh agama. (dlm surat An-Nisa:29 dan Al-Khafi:6)
BalasHapussetuju!!!
BalasHapuskarena itu jangan gampang buat keputusan untuk bunuh diri yah!!!