Enkopresis berasal dari bahasa Yunani en- dan kopros, yang artinya “feses”. Enkopresis adalah secara tidak sengaja buang air besar, tetapi bukan disebabkan oleh penyakit maupuan kelainan fisik. Anak harus memiliki usia kronologis minimal 4 tahun, atau pada anak- anak dengan perkemabangan yang lambat, usia mentalnya minimal 4 tahun (APA, 2000). Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sekitar 1,5 persen anak usia SD mengalami encopresis. Lebih rinci lagi, 2 persen dari jumlah tersebut adalah anak laki-laki usia 8 tahun. Sementara anak perempuan usia 8 tahun yang mengalami encopresis hanya 0,7 persen. Masih menurut survei, anak laki-laki lebih sering mengalami encopresis sekitar 3 kali lipat dibandingkan anak perempuan. kejadian encopresis tak berkaitan sama sekali dengan faktor genetik, status sosial, atau status ekonomi. Jadi, siapa pun bisa mengalaminya. Pada beberapa kasus, encopresis dialami oleh anak yang hiperaktif dan ADHD.
Ada 2 klasifikasi mengapa anak mengalami encopresis. Pertama, anak belum pernah dilatih toilet training. Jadi, otomatis dia selalu BAB di celana. Kedua, anak pernah dilatih toilet training dan bisa menerapkannya. Namun, karena kondisi tertentu si anak kemudian tak bisa mengendalikan buang air lagi sehingga terjadilah encopresis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar