Minggu, 23 Mei 2010

Kategori dalam gangguan komunikasi

1. Gangguan bahasa ekspresif
Pada gangguan ekspresif anak-anak berada di bawah kemampuan yang diharapkan dalam hal perbendaharaan kata, pemakaian keterangan waktu (tenses) yang tepat, produksi kalimat yang kompleks, dan daya ingat dalam mengingat kata dan kalimat.
2. Gangguan bahasa ekspresif campuran
Dalam gangguan ini, anak terganggu dalam pengertian dan ekspresi bahasa.
3. Gangguan fonologis
Anak dengan gangguan ini akan melakukan kesalahan dalam produksi suara, menghilangkan suara tertentu seperti konsonan.
4. Gagap dan gangguan komunikasi yang tidak ditentukan
Anak akan melakukan pengulangan bunyi, perpanjangan, penyiapan, berhenti dalam berkata dan mengucapkan kalimat, substitusi kata untuk menghindari hambatan dalam berbicara.
Gangguan bicara pada anak adalah salah satu kelainan yang sering dialami oleh anak-anak dan terjadi pada 1 dari 12 anak atau 5 – 8 % dari anak-anak presekolah. Hal ini mencakup gangguan berbicara (3%) dan gagap (1%). Konsekuensi yang diambil pada gangguan wicara yang terlambat ditangani adalah perubahan yang signifikan dalam hal tingkah laku, gangguan kejiwaan, kesulitan membaca, dan gangguan prestasi akademik termasuk penurunan prestasi di sekolah sampai drop-out. Sampai saat ini, gangguan bicara pada anak merupakan masalah yang sulit terdeteksi pada pusat pelayanan primer.
Gangguan pendengaran bervariasi sekitar 5% dari anak usia sekolah dengan level pendengaran di bawah normal. Dari jumlah ini, 10-20% memerlukan pendidikan khusus. Sekitar 1/3 dari anak yang memiliki gangguan pendengaran, bersekolah di sekolah biasa, 2/3 dari mereka memasuki pendidikan khusus atau sekolah luar biasa untuk tuna rungu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar